Gita Samosir
Bagus Nurul Iklas
Kartika Dewi
Nur Hamzah
Fitri Novita
Mita Arin Pratiwi
BAB I
PENDAHULUAN
A .Latar Belakang
Basis data (bahasa Inggris:
database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang
disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data
tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri
(query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management
system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Istilah
"basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya
semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini
mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya
sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan
kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
B .Tujuan
Untuk Memahami masalah-masalah
operasional yang ada dalam pendekatan file datar terhadap manajemen data,yang
melahirkan konsep basis data. Memahami relasi di antara elemen-elemen
yangmembentuk lingkungan basis data.Memahami relasi di anomali- anomali yang
disebabkan oleh basis yang tidak dinormalisasi dan kebutuhan akan
normalisasi basis data. Mengetahui tahap-tahap dalam desain basis data, termasuk identifikasi
konseptual, pemodelan data, kontruksi basis data fisik, dan penyiapan pandangan
pengguna. Mengetahui fitur-fitur operasional dari basis data terdistribusi dan
mengenal isu-isu yang perlu diperhatikan dalam memutuskan konfigurasi basis
data tertentu.
C .Tujuan Instruksional Khusus :
• Mahasiswa dapat menjelaskan tingkatan arsitektur
basis data.
• Mahasiswa dapat menjelaskan konsep data
independence, komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan didalam
DBMS.
• Mahasiswa dapat mejelaskan perbedaan model data
berbasis objek, record,
konseptual, dan fisik.
• Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dan isi dari
data dictionary.
• Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan arsitektur
DBMS multi user.
Tujuan utama dari sistem basis data adalah menyediakan
pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan
detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Basis Data
Basisdata, adalah kumpulan
informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat
diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari
basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data
(database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu
informasi.
Istilah “basis data” berawal dari
ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di
luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang
mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu
dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan
bisnis. Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau
potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur
dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema.
Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di
antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau
memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model
data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut
istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling
berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang
sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar
tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti
model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk
mewakili hubungan antar tabel.
2.1. Arsitektur Basis Data
Arsitektur Basis Data adalah
suatu kumpulan data yang tersimpan secara sistematik dimana user dapat melihat
data dan bagaimana cara user melihat data tersebut.Arsitektur ini juga
berfungsi memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Arsitektur
Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Tingkat
Eksternal (Eksternal Level)
2. Tingkat
Konseptual (Conseptual Level)
3. Tingkat
Internal (Internal Level)
Berikut pengertian dari masing-masing tingkatan:
1.
Tingkat Eksternal (Ekternal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan dari sisi setiap user. View level adalah level user, yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau Database Administrator (DBA). (programmer : bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I), (end user : bahasa yang digunakan adalah bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data yang didefinisikan sebagai sebuah skema eksternal).
Berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan dari sisi setiap user. View level adalah level user, yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau Database Administrator (DBA). (programmer : bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I), (end user : bahasa yang digunakan adalah bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data yang didefinisikan sebagai sebuah skema eksternal).
2.
Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Yang menghubungkan antara internal & external level. Conceptual level adalah sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data.Tingkatan level ini dilihat dari cara user dalam memahami atau mengetahui data.
Yang menghubungkan antara internal & external level. Conceptual level adalah sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data.Tingkatan level ini dilihat dari cara user dalam memahami atau mengetahui data.
3.
Tingkat Internal (Internal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Internal level adalah level terendah untuk merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah skema internal.
Berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Internal level adalah level terendah untuk merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah skema internal.
GambarTingkatan Basis Data
Tingkat Eksternal (External Level) :
Cobol
01 PEG_REC.
02 PEG_NO PIC X(6).
02 DEPT_NO PIC X(4).
02 GAJI PIC 9(6).
Tingkat Konseptual (Conceptual
Level) :
PEGAWAI
NOMOR_PEGAWAI CHARACTER 6
NOMOR_DEPT
CHARACTER 4
GAJI
NUMERIC 6
Tingkat Internal (Internal Level)
:
FILE_PEGAWAI LENGTH =
22
PREFIX
TYPE = BYTE (6), OFFSET =
EMP#
TYPE = BYTE (6), OFFSET = 6, INDEX = EMPX
DEPT#
TYPE = BYTE (4), OFFSET = 12
PAY
TYPE = FULLWORD, OFFSET = 16
F.Data Independence
Ada 2 jenis data independence, yaitu;
1. Physical Data Independence
2. Logical Data Independence
Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan sbb :
Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan sbb :
1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam
organisasi basis data tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
2. Pabrik / agen peralatan / software pengolahan
data dapat memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi
yang sudah ada.
3. Untuk memindahkan perkembangan program-program
aplikasi
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh
DBA demi keamanan dan integritas data dengan memperhatikan perubahan-perubahan
kebutuhan pengguna.
Bahasa Dalam DBMS
DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan
program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis
data. Dengan adanya berbagai tingkatan pandangan dalam suatu basis data maka
untuk mengakomodasikan masing-masing pengguna dalam piranti lunak manajemen
basis data biasanya terdapat bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data
Sub language.
Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb).
Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb).
Dalam basis data secara umum
dikenal 2 data sub language :
1. Data Definition Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
mensyaratkan user menentukan data apa yang diinginkan serta bagaimana mendapatkannya.
mensyaratkan user menentukan data apa yang diinginkan serta bagaimana mendapatkannya.
2. Non Procedural
membuat user dapat menentukan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.
membuat user dapat menentukan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.
Manipulasi data dapat berupa:
-
Penyisipan/penambahan
data baru ke basis data.
-
Penghapusan
data dari basis data.
-
Pengubahan
data di basis data.
-
Mengambil
informasi yang tersimpan di basis data.
Database Management System (DBMS)
Seperti yang telah dikemukakan di
awal, pada bagian ini kita akan mengulas lebih spesifik lagi mengenai Sistem
Manajemen Basis Data atau populernya disebut Database Management System atau
disingkat DBMS. Yang mana adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola
database, mulai dari membuat database itu sendiri sampai dengan proses-proses
yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query
terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien.
Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS
(RDBMS), yang merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling
berhubungan. Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom
(field). Banyak sekali berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya MySQL,
Oracle, Sybase, dBase, MS. SQL, Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain.
Ada 3 kelompok perintah yang
digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :
a. Data Definition Language:
merupakan perintah-perintah yang digunakan oleh seorang Database Administrator
untuk mendefinisikan struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan
struktur penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lain
sebagainya.
b. Data Manipulation Language
(DML): perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi dan mengambil data
pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data adalah :
a)
Penambahan
data.
b)
Penyisipan
data.
c)
Penghapusan
data.
d)
Pengubahan
data.
c. Data Control Language: bagian
ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa
melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan
lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data. Misalnya dalam dunia
pendidikan atau lingkungan akademis pada umumnya, sering anda menjumpai
pertanyaan-pertanyaan seperti berikut :
1. Berapa jumlah mahasiswa yang mengambil mata
kuliah Database Management?
2. Berapa mahasiswa yang aktif pada semester ini?
3. Berapa jumlah mahasiswa yang berjenis kelamin
laki-laki dan yang berjenis kelamin perempuan?
Model Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi
yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala
suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data
sehingga data tersebut mudah dipahami.
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.
1.Model Data Berbasis Objek
Model data berbasis objek menggunakan konsep
entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis
objek yang umum adalah :
- entity-relationship
- semantic
- functional
- object-oriented
2. Model Data Berbasis Record
Pada model data berbasis record, basis data terdiri
dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang
dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data
berbasis record yaitu :
- model data relasional (relational)
- model data hierarkhi (hierarchical)
- model data jaringan (network)
a. Model data relasional.
b. Model data hierarchy.
c. Model data jaringan.
Model data jaringan dikenal sebagai STRUKTUR
PLEXArsitektur DBMS Multi User
1.Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal seperti pada gambar 4.
1.Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal seperti pada gambar 4.
2.File-Server
Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan (perhatikan gambar 5).Kerugian arsitektur file-server adalah :
Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan (perhatikan gambar 5).Kerugian arsitektur file-server adalah :
- Terdapat lalulintas jaringan yang besar
- Masing-masing
workstation membutuhkan copy DBMS
- Kontrol terhadap concurrency, recovery dan
integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara
bersamaan.
3.Client Server
Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di
atas maka dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara
komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem.
Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah
:
a)
Memungkinkan
akses basis data yang besar.
b)
Menaikkan
kinerja.
c)
Jika
client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang
berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah
mesin server jika hanya memproses basis data.
d)
Biaya
untuk hardware dapat dikurangi.
e)
Hanya
server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan
dan mengatur basis data.
f)
Biaya
komunikasi berkurang.
g)
Aplikasi
menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang
dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit
yang akan dikirim melewati jaringan.
h)
Meningkatkan
kekonsistenan.
i)
Server
dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan
validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri.
j)
Map
ke arsitektur open-system dengan sangat alami.
Fungsi Client dan Server
Dapat disimpulkan bahwa Basis
data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras,
serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data
meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau
informasi yang akan disimpan.
Lingkungan basis data adalah sebuah habitat di mana terdapat basis data untuk bisnis. Arsitektur Basis data merupakan suatu kumpulan data yang tersimpan secara sistematik dimana user dapat melihat data dan bagaimana cara user melihat data tersebut.
Lingkungan basis data adalah sebuah habitat di mana terdapat basis data untuk bisnis. Arsitektur Basis data merupakan suatu kumpulan data yang tersimpan secara sistematik dimana user dapat melihat data dan bagaimana cara user melihat data tersebut.
Arsitektur Basis Data adalah
suatu kumpulan data yang tersimpan secara sistematik dimana user dapat melihat
data dan bagaimana cara user melihat data tersebut.Arsitektur ini juga berfungsi
memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data.
Arsitektur Basis Data dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
1.
Tingkat
Eksternal (Eksternal Level)
2.
Tingkat
Konseptual (Conseptual Level)
3.
Tingkat
Internal (Internal Level)
Model data adalah
kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data
dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data
untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Model data dibagi menjadi dua, yaitu:
Model data dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Model data berbasis objek.
2.
Model data berbasis record.
Arsitektur DBMS dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Teleprocessing.
2. File-server.
3. Clientserver
DAFTAR PUSTAKA: