Sistem perekonomian Rusia
Sebagai salah satu negara maju di dunia yang terletak di benua
Eropa, Rusia tergolong negara yang menganut ekonomi pasar, dengan sumber daya
alam yang cukup besar, terutama di sektor migas. Rusia berada di peringkat
ke-15 berdasarkan PDB, kemudian di peringkat ke-6 berdasarkan keseimbangan
kemampuan berbelanja (PPP). Hal itu terjadi sejak awal abad ke-21, di mana
konsumsi dalam negeri yang cukup meningkat, dibarengi stabilitas politik yang
mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi positif di Rusia.
A. Perkembangan system ekonomi Rusia
Di tahun 2008, pertumbuhan ekonomi di Rusia mengalami perlambatan
lantaran harga migas yang terpuruk. Namun hal itu tidak mempengaruhi
perekonomian Negeri Beruang Merah tersebut. Pada tahun 2010, PDB per kapita
Rusia mencapai US$ 19.840 per tahun.
Pertumbuhan ekonomi positif di Rusia didominasi oleh pergerakan
jasa non-dagang dan barang untuk pasar domestik. Untuk gaji pegawai / karyawan,
rata-rata gaji bulanan di Rusia mencapai $ 967 per bulan (2013), meningkat dari
$ 800 (2000). Pada bulan Maret 2014, gaji bulanan rata-rata di Rusia meningkat
menjadi $ 980, sedangkan pajak pribadi sebesar 13%.
Angka kemiskinan di Rusia rupanya lumayan tinggi. Ada sekitar
12,8% penduduk yang tinggal di bawah garis kemiskinan nasional (2011). Meski
begitu, angka tersebut lebih baik ketimbang angka pengangguran di tahun 1998
yang mencapai 40%. Seiring waktu berjalan, angka pengangguran semakin menurun
yakni sebesar 5,45% di tahun 2014. Kemudian untuk jumlah penduduk kelas
menengah naik dari 88 juta penduduk (2000) menjadi 104 juta penduduk (2013).
Di sektor ekspor, yang mengandalkan migas, logam, dan kayu --
menyumbang lebih dari 80% ekspor Rusia. Namun sejak 2003, Rusia mulai
mengurangi ekspor barang mentah seiring membaiknya pasar domestik.
Meskipun harga energi cukup tinggi, sektor migas hanya menyumbang
sebesar 5,7% dari PDB Rusia. Namun pendapatan dari sektor ini mampu meningkatkan
cadangan luar negerinya dari $12 milyar (1999) menjadi $597,3 milyar (2008),
terbesar ketiga di dunia.
Adapun besaran pajak di Rusia sangatlah sederhana, yakni dikenakan
tarif flat sebesar 13%. Hal ini menempatkan Rusia sebagai negara dengan sistem
pajak pribadi paling menarik ke-2 di dunia setelah Uni Emirat Arab (UEA).
B. Para Pelaku Ekonomi Rusia
1.
Usmanov
Usmanov
memiliki bisnis yang sangat terdiversifikasi di Rusia: perusahaannya, USM
Holdings, berinvestasi di Metalloinvest dan Baikal Mining (spesialis
pertambangan dan metalurgi), Megafon (operator jaringan seluler), Kommersant
(media), klub sepak bola Arsenal FC, dan lain sebagainya.
2. Timchenko
Timchenko
adalah pemilik Volga, grup investasi swasta dengan ekuitas di Novatek (produsen
gas alam), Sibur (perusahaan pengolah gas dan petrokimia), Stroytransgaz
(perusahaan konstruksi minyak dan gas), Transoil (operator kereta) dan
bisnis-bisnis lainnya.
C.
Macam-macam Strategi
pembangunan ekonomi:
1. Strategi Pertumbuhan
2. Jika terjadi ketimpangan atau ketidak merataan
hal tersebut merupakan syarat tercipta pertumbuhan ekonomi
3. Strategi pembangunan dengan pemerataan
4. Konsep ini adalah bertitik fokus pada
pembangunan dengan teknik sosial engineering
5. Strategi ketergantungan biasanya dianut oleh
negara-negara berkembang karena kemiskinan negara berkembang akan ditutupi oleh
negara negara maju lainnya
6. Strategi yang berwawasan ruang, strategi ini
dibuat karena terjadinya aliran dari sumber daya dari daerah miskin ke daerah
kaya
7. Strategi pendekatan kebutuhan pokok ini
merupakan strategi untuk penanggulangan kemiskinan secara massal.
Pada masa Menteri Keuangan Alexei Kudrin, kebijakan makro ekonomi
Rusia dijalankan dengan cukup baik. Pada masa itu, pendapatan yang berlebih
disimpan di Dana Stabilisasi Rusia. Selanjutnya, di tahun 2006, Rusia membayar
hampir semua utang-utang besarnya, membuat negara tersebut menjadi salah satu
negara dengan utang luar negeri terendah diantara negara-negara besar di dunia.
Cadangan dana dalam bentuk Dana Stabilisasi membantu Rusia untuk
bertahan dalam krisis keuangan global, dalam kondisi yang jauh lebih baik
daripada yang banyak diperkirakan para ahli. Selain itu, adanya kebijakan pajak
yang simpel (2001), mampu meningkatkan pendaptan negara dari sektor tersebut.
Berdasarkan data yang didapat dari Bloomberg, Rusia dianggap lebih
maju ketimbang negara kaya sumber daya alam lainnya, dengan tradisi pendidikan,
sains, dan industri yang baik. Negara ini tercatat memiliki tingkat lulusan
perguruan tinggi paling bagus diantara negara lainnya di Eurasia (Eropa dan
Asia)