A. Pengertian Perencanaan SDM
Beberapa pengertian tentang Perencanaan SDM
menurut para Ahli:
1. Mondy & Noe (1995)
Mendefinisikan
Perencanan SDM sebagai proses yang secara sistematis mengkaji keadaan
sumber daya manusia untuk memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan
ketrampilan yang tepat, akan tersedia pada saat mereka dibutuhkan.
2. Eric Vetter dalam Jackson & Schuler (1990)
dan Schuler & Walker (1990)
Mendefinisikan Perencanaan sumber daya manusia
(HR Planning) sebagai; proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber
daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi yang
diinginkan di masa depan. Dari konsep tersebut, perncanaan sumber daya
manusia dipandang sebagai proses linear, dengan menggunakan data dan
proses masa lalu (short-term) sebagai pedoman perencanaan di masa depan
(long-term)
Maka dapat disimpulkan dari beberapa
pengertian diatas bahwa perencanaan SDM adalah serangkaian kegiatan
atau aktivitas yang dilakukan secara sistematis dan strategis yang
berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja/pegawai dimasa yang akan
datang dalam suatu organisasi (publik,bisnis ) dengan menggunakan sumber
informasi yang tepat guna penyediaan tenaga kerja dalam jumlah dan
kualitas sesuai yang dibutuhkan.
Menurut Manzini (1996) terdapat 3 tipe
perencanaan yang saling terkait dan merupakan satu kesatuan
sistem perencanaan tunggal :
1. strategic planning yang bertujuan untuk
mempertahankan kelangsungan organisasi dalam lingkungan persaingan,
2. operational planning, yang menunjukkandemand
terhadap SDM, dan
3. human resources planning, yang digunakan
untuk memprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan sumber daya manusia
dalam jangka pendek dan jangka panjang yang menmggabungkan program
pengembangan dan kebijaksanaan SDM.
B. Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia)
1. Memperbaiki pemanfaatan Sumber Daya Manusia.
2. Menyesuaikan aktivitas Sumber Daya Manusia dan
kebutuhan masa secara efisien
3. Meningkatkan efisiensi dalam menarik pegawai
baru.
4. Melengkapi informasi sumber daya manusia yang
dapat membantu kegiatan SDM dan unit organisasi lain.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan SDM
Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan SDM ini
terbagi menjadi 2, yaitu Internal dan Eksternal.
1. Faktor-Faktor Internal
Yang dimaksud dengan factor-faktor internal adalah berbagai
kendala yang terdapat didalam organisasi itu sendiri.
Menurut S.P Siagian adalah :
(a) rencana strategic,
(b) anggaran,
(c) estimasi produksi dan penjualan,
(d) usaha atau kegiatan baru, dan
(e) rancangan organisasi serta tugas
pekerjaan.
Menurut Kiggundu, meliputi :
(a) Sistem Informasi manajemen dan
organisasi,
(b) sistem manajemen keuangan,
(c) sistem marketing dan pasar,
(d) sistem manajemen dan
pelaksanaan.
2. Faktor-Faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor-faktor eksternal adalah berbagai
hal yang pertumbuhan dan perkembangannya berada diluar kemampuan organisasi
untuk mengendalikannya.
Menurut Kiggundu, adalah :
(a) teknologi,
(b) social budaya,
(c) politik, dan
(d) ekonomi.
Sedangkan S.P.Siagian memperluasnya
menjadi 6 faktor :
(a) situasi ekonomi,
(b) social budaya,
(c) politik,
(d) peraturan perundang-undangan,
(e) teknologi dan
(f) pesaing.
D. Hubungan antara Perencanaan SDM dengan Anggaran
Hubungan perencanaan sumber daya manusia dengan anggaran
Antara manajemen sumber daya manusia dengan anggaran terdapat
hubungan yang sangat erat. Pengaruh nilai terdahadap perencanaan sumber daya
manusia sangat jelas pada hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat dalam
beberapa hal sebagai berikut:
a. Anggaran merupakan pusat pertemuan antara
politik dengan administrasi publik, dan merupakan proses lewat mana
konflik-konflik politik diatasi dan diterjemahkan ke dalam program-program
kongkret melalui pengalokasian sumber-sumber daya yang langaka ke
tujuan-tujuan program
b. Karena gaji dan tunjangan-tunjangan merupakan
50 hingga 70 % dari pengeluaran instansi pemerintah, nota keuangan yang paling
vital yang disampaikan oleh pimpinan eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga
legislatif, merupakan pengeluaran untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling
umum digunakan oleh lembaga legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah
dari program instansi adalah pembatasan anggaran atas
sejumlah kedudukan yang dialokasikan untuk suatu instansi, dan
tingkat gaji dan tunjangan yang diperuntukkan bagi jabatan-jabatan instansi
pemerintah. Oleh karena itu persiapan anggaran dan proses persetujuan merupakan
sarana melalui mana lingkup dari pada administrasi publik
berhubungan dengan konteks politik lebih luas.
c. Perencanaan sumber daya manusia merupakan
aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang menjembatani antara lingkungan
politik luar dan aktivitas-aktivitas inti seperti analisis pekerjaan, uraian
pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan imbalan/kompensasi.
E. Anggaran dan Manajemen Keuangan
Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan suatu perencanaan dan
pengendalian yang baik melalui anggaran
Pengertian Anggaran
Menurut Para Ahli
· Pengertian anggaran menurut M.
Munandar dalam bukunya “Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasikan
Kerja, Pengawasan Kerja”, yaitu :“Anggaran adalah suatu rencana yang disusun
secara sistematis yang meliputi segala kegiatan, yang dinyatakan dalan
unit (kesatuan) moneter dan berlangsung untuk jangka waktu (periode) tertentu
yang akan datang”.
· Pengertian anggaran
menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen”, sebagai berikut “Anggaran
merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur
dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka
waktu satu tahun”.
· Sedangkan pengertian anggaran
menurut Narumondang Bulan Siregar dalam bukunya “Penyusunan Anggaran
Perusahaan Sebagai Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan”, menyatakan bahwa :
“Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pelaksanaan
tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi, dan
pengawasan”.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematik yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan moneter,
berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang dan merupakan
tanggungjawab pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan
pengawasan.
Macam-macam Anggaran
Anggaran yang lengkap dan menyeluruh terdiri dari beberapa unsur
yang masing-masing unsur merupakan suatu paket anggaran yang dapat dibedakan
satu dengan yang lainnya.
Menurut M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”,
anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang berikut ini :
·
Menurut Dasar
Penyusunan
·
Menurut Cara
Penyusunan
·
Menurut Jangka
Waktunya
Menurut Bidangnya
Adapun penjelasan dari pengelompokan anggaran tersebut diatas
adalah sebagai berikut :
Menurut Dasar
Penyusunan, anggaran terdiri dari :
· Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun
berdasarkan interval kapasitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri
anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas kegiatan yang
berbeda.
· Anggaran Tetap, anggaran yang disusun
berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga
anggaran statis.
Menurut Cara
Penyusunan, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Periodik, anggaran yang disusun untuk
satu periode tertentu dan pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun
setiap akhir periode anggaran.
b. Anggaran Kontinu, anggaran yang dibuat untuk
mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat (misalnya tiap bulan diadakan
perbaikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan).
Menurut Jangka
Waktunya, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Jangka Pendek, adalah anggaran yang
dibuat dalam jangka waktu paling lama satu tahun(misalnya anggaran untuk
keperluan modal kerja).
b. Anggaran Jangka Panjang, adalah anggaran yang
dibuat dalam jangka waktu lebih dari satu tahun (misalnya anggaran untuk
keperluan investasi barang modal atau disebut juga anggaran modal).
Menurut Bidangnya,
anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Operasional, adalah anggaran untuk
menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran Operasional terdiri dari :
· Anggaran Penjualan
· Anggaran Biaya Pabrik
· Anggaran Beban Usaha
· Anggaran Laporan Laba Rugi
b. Anggaran Keuangan, adalah anggaran untuk
menyusun anggaran neraca. Anggaran Keuangan antara lain terdiri dari :
· Anggaran Kas
· Anggaran Piutang
· Anggaran Persediaan
· Anggaran Utang
· Anggaran Neraca
Karakteristik Anggaran
Karakteristik anggaran yang dinyatakan oleh Robert N. Anthony
dan Vijay Govindarajan dalam bukunya “Sistem Pengendalian Manajemen” yang
diterjemahkan oleh F.X. Kurniawan Tjakrawala, mengatakan bahwa anggaran
memiliki karakteristik sebagai berikut :
· Anggaran memperkirakan keuntungan yang
potensial dari unitusaha
· Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun
jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non moneter
· Biasanya meliputi waktu selama satu tahun
· Merupakan perjanjian manajemen, bahwa manajer
setuju untuk bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dari anggaran
· Usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh
pejabat yang lebih tinggi dari pembuat anggaran
· Sekali setuju anggaran hanya dapat diubah
dalam kondisi tertentu
· Secara berkala kinerja keuangan aktual
dibandingkan dengan anggaran dan perbedaannya dianalisis dan dijelaskan.
Manfaat Anggaran
Menurut M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”,
manfaat anggaran yaitu :
Dengan adanya anggaran segala kegiatan dapat terarah pada
pencapaian tujuan utama, dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan
kekurangan pegawai, dapat memotifasi pegawai, menimbulkan tanggung jawab
tertetu pada pegawai, menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu,
dan sebagai sumber dana seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin
Sedangkan menurut Winardi dalam buku “Penyusunan Anggaran
Perusahaan Sebagai Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan, manfaat anggaran
yaitu :
Dengan adanya anggaran akan terdapat perencanaan terpadu,
terdapatnya pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, terdapat alat koordinasi
dalam perusahaan, terdapat alat pengawas yang baik, serta akan terdapatnya alat
evaluasi kegiatan perusahaan
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran sangat
bermanfaat bagi manajemen karena anggaran menetapkan tujuan dan sasaran
kegiatan perusahaan, yang juga berfungsi sebagai standar untuk menilai prestasi
dimasa yang akan datang, juga sebagai alat perencanaan, pedoman pelaksanaan
kegiatan, alat pengkoordinasian, alat pengawasan, dan alat evaluasi kerja.
Penyusunan Anggaran
Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen (Konsep,
Manfaat dan Rekayasa)”, yang dimaksud dengan penyusunan anggaran adalah sebagai
berikut :
Penyusunan anggaran merupakan proses penetapan peran setiap
manajer dalam melaksanakan program anggaran.
Penyusunan anggaran biasanya dilaksanakan oleh komite anggaran,
komite tersebut anggotanya terdiri atas para manager pelaksana fungsi-fungsi
pokok perusahaan sesuai dengan prinsip keperansertaan. Anggota tersebut
meliputi manager pemasaran, manager produksi, manager teknik, manager keuangan,
dan manager akuntansi
Manajemen Keuangan
Definisi Manajemen Keuangan menurut Bambang
Riyanto adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan
syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana
tersebut seefisien mungkin.
Sedangkan Definisi Manajemen Keuangan menurut para ahli dapat
Anda baca dibawah ini :
· Liefman : Manajemen Keuangan merupakan
usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau
memperoleh aktiva.
· Suad Husnan : Manajemen Keuangan ialah
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
· Grestenberg : how business are organized
to acquire funds, how they acquire funds, how the use them and how the prof ts
business are distributed.
· James Van Horne : Manajemen Keuangan adalah
segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan
aktiva dengan tujuan menyeluruh.
· J. L. Massie : Manajemen keuangan adalah
kegiatan operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk memperoleh dan
menggunakan dana yang diperlukan untuk sebuah operasi yang efektif dan efisien.
· Howard & Upton : Manajemen keuangan
adalah penerapan fungsi perencanaan & pengendalian fungsi keuangan.
· JF Bradley : Manajemen keuangan adalah
bidang manajemen bisnis yang ditujukan untuk penggunaan model secara
bijaksana & seleksi yang seksama dari sumber modal untuk memungkinkan unit
pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai tujuannya.
Tujuan Manajemen Keuangan.
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus
peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
1. Tujuan normatif manajemen keuangan adalah
mazimization wealth of stockholders atau memaksimalkan kemakmuran pemegang
saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
· Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham
dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
· Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam
pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
· Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan
pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
· Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih
menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
· Tidak mengabaikan social objectives dan
kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan
produk.
2. Nilai perusahaan yang belum go-publik dapat
diukur dengan harga jual seandainya perusahaan tersebut dijual. Jadi tidak hanya
nilai asset (laporan di neraca) tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko
usaha, prospek perusahaan, manajemen lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi
nilai perusahaan adalah:
· Perusahaan belum/tidak go-publik: harga
seandainya perusahaan dijual
· Perusahaan go-publik: harga saham yang dijual
belikan di pasar modal.
3. Dari indikasi tersebut dapat ditarik
pengertian:
Memaksimalisasi nilai perusahaan tidak sama dengan
memaksimalisasi laba:
· Perusahaan bisa saja meningkatkan laba dengan
cara mengeluarkan saham dengan hasil penjualan saham diinvestasikan pada
deposito atau obligasi pemerintah. Dengan cara ini dijamin laba akan besar
tetapi keuntungan per-lembar saham akan menurun, karena jumlah lembar saham
yang beredar bertambah, sehlngga kondisi perusahaan tldak balk.
· Terminologl profit memiliki pengertian ganda,
disebabkan terdapat banyak definisi profit.
Memaksimalkan nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalkan
laba per-lembar saham (earning per share = EPS) alasannya:
- Tujuan memaksimalisasi laba tidak memperhatikan waktu dan
lamanya keuntungan yang diharapkan.
- Tidak mempertimbangkan resiko atau ketidakpastian dari
keuntungan di masa yang akan datang. Jika suatu usulan mengandung resiko yang
besar, maka kenaikan keuntungan per-lembar saham akan diikuti dengan penurunan
harga saham.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini penjelasan singkat tentang fungsi-fungsi yang ada
didalam manajemen keuangan :
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan
dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari
perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana
perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan, mencari dan
mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana
perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi
serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal
atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi
tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Forcasting SDM
Ada beberapa metode forecasting sumber daya manusia yang
disajikan disini, yakni:
a. Inkrementalisme/dekrementalisme
Merupakan metode perkiraan yang memproyeksikan
perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan-kebutuhan pegawai berdasarkan
fluktuasi-fluktuasi anggaran.
b. Collective opinion
Teknik yang secara luas dipakai oleh collective opinion adalah
teknik forcast. Teknik ini pertama-tama meliputi pengumpulan informasi dari
berbagai sumber di dalam dan di luar instansi dan kemudian mencapai kesempatan
kelompok mengenai penafsiran data tersebut. Informasi ini dikaitkan dengan
faktor-faktor luar seperti perundang-undangan yang mendukung, batas maksimum
pegawai dan anggaran, perubahan-perubahan dalam instansi atau tujuan-tujuan.
Tujuan-tujuan affirmative action, tawar menawar bersama, atau tekanan-tekanan
untuk daya tanggap politik. Faktor- faktor internal tentu mencakup pemakaian
sumber daya manusia yang ada, kebutuhan-kebutuhan staffing yang diproyeksikan,
atau perubahan dalam prioritas-prioritas program.
c. Categorical and cluster forecasting.
Ini biasanya dipakai untuk tingkat makro. Teknik ini
memperkirakan kebutuhan-kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai kelompok
kedudukan, seperti dokter, hukum, dan manajer. Teknik cluster memperkirakan
kelompok-kelompok bersama kedudukan-kedudukan tersebut dengan syarat-syarat
keterampilan umum dan mereka tidak dituntut untuk kedudukan-kedudukan lain
untuk berfungsi. Ini sangat sering dipakai dalam organisasi-organisasi besar.
d. Modeling
Sebagaian metode ini menggunakan metode matematis dan komputer
dan sebagian tidak. Para manajer harus menggunakan teknik-teknik
tersebut untuk memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia.
Dalam hal ini dipengaruhi sejumlah faktor di dalam dan di luar instansi, di
antaranya adalah keadaan ekonomi, tingkat teknologi, sistem pendidikan,
persaingan para majikan, sifat dasar dari pasar tenaga kerja, sistem kompensasi
dari instansi, jumlah lowongan, dan praktek-praktek rekrutmen dari instansi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar